Ketika semua pergi, apa yang membuatmu memutuskan tinggal?
Barangkali itulah persoalan pokok yang dibicarakan dalam buku N.H Dini berjudul ‘Keberangkatan’.
Kami harus menunggu beberapa waktu untuk membaca buku ini. Beberapa toko yang menjual buku ini secara online memasang harga setinggi langit. Beruntung Kak Andan memiliki satu eksampelar di Riwanua Jakarta.
Ketika buku itu tiba dari ibukota, kami pun membacanya bergiliran.
Tokoh utama dalam cerita ini bernama Elisabeth Frissart. Ia seorang indo alias anak hasil pernikahan seorang perempuan Eropa dengan penduduk setempat.
Sejak kecil, Elisa tidak begitu cocok dengan ibunya yang tampak diciptakan dari amarah. Hal itu membuat Elisa memutuskan meninggalkan rumah ketika ia telah cukup dewasa dan mulai bekerja di suatu maskapai milik pemerintah.
Ibu, bapak, serta seluruh keluarganya kemudian pindah ke Belanda ketika kedaulatan baru diakui. Ia menolak ikut sebab ia tidak merasa tahan dekat dengan ibunya.
Di Indonesia ia mencari tempat yang tepat baginya. Ia pun menemukan satu rumah yang ia tempati dengan teman-teman sekantornya. Tidak lama setelah itu, Elisa juga bertemu dengan Sukoharjito, seorang pegawai istana negara yang juga merupakan keluarga sahabatnya. Lelaki ini segera saja tertambat dalam hati Elisa dan mereka pun berpacaran.
Sisanya, novel ini kemudian mengalir seperti curahan hati seorang perempuan: lurus, padu, dan tidak ada lompatan alur yang tiba-tiba. Teknik menulis ini membuat pembaca dapat terserap ke dalam cerita meskipun beberapa pembaca laki-laki di Pasang Surut menganggap pikiran tokoh Elisa sangat tidak praktis.
Cinta yang digantung ternyata bukan kasus baru di Indonesia. Sebab Elisa pun diberi pengharapan oleh Sukoharjito tanpa kepastian.
Satu-satunya yang pasti ialah ketika ternyata lelaki itu telah menghamili seorang anak pejabat di istana negara sehingga akhirnya terpaksa menikah. Skandal inilah yang digunakan N.H Dini untuk mengkritik pemerintahan Sukarno saat itu.
Tetapi toh, ketika semua pergi, apa yang membuatmu memutuskan tinggal?
Bagi Elisa, jawabannya adalah cinta. Cintanya pada Sukoharjito. Cinta yang patah. Cinta yang pupus.
Ketika hubungannya dengan Sukoharjito kandas, Elisa dapat dengan segera mengambil keputusan untuk segera meninggalkan Indonesia.
Jika membaca biografi N.H Dini setelah menamatkan karangannya ini, maka ada kesan kalau novel ini semacam cara untuk menceritakan pengalaman hidupnya dengan samar. Namun apa pun itu, ‘Keberangkatan’ ialah fiksi. Namun ia merupakan suatu karya sastra yang kaya akan narasi kesejarahan.
Olehnya, tidak keliru jika teman-teman yang hendak mendalami periode awal kedaulatan untuk membaca buku ini untuk memahami jiwa zaman dari sudut pandang seorang perempuan indo! Terima kasih!