Master Class ini adalah sesi belajar bersama dan fokus pada penerjemahan film dari suatu bahasa ke bahasa lain agar apa yang ingin disampaikan oleh suatu karya film bisa dipahami oleh pemirsa yang lebih luas. Selama sesi berlangsung, mentor akan mengeksplorasi teori, asal-usul dan sejarah penerjemahan film serta kaitannya dengan dimensi budaya dan ideologis yang melingkupinya. Pembahasan dalam sesi ini juga akan berangkat dari sejumlah poin dan pertanyaan, antara lain: agar mengandung kualitas bahasa yang tepat, pendekatan apa yang bisa dipakai untuk penerjemahan film; hal-hal dan momen-momen apa dalam suatu film yang tidak mungkin diterjemahkan dan penerjemahan “yang mengganggu konvensi” menjadi pilihan; dan sejumlah poin lainnya yang bisa muncul selama sesi ini berlangsung.
Dalam sesi ini, mentor menggunakan contoh dari film-film yang ia sutradarai sendiri dan pada akhir sesi akan diputar film Memories of Agano (Sato Makoto, 2004) yang diterjemahkan oleh mentor.
Mentor dalam kegiatan ini adalah Markus Nornes, sutradara film dokumenter dan profesor sinema Asia pada Departemen Film, Televisi & Media dan Departemen Bahasa & Kebudayaan Asia, University of Michigan, Amerika Serikat. Markus juga adalah profesor tamu di sejumlah kampus antara lain: Harvard University, Tokyo University, Waseda University, dan Fudan University. Sebagai ilmuwan, karya-karya bukunya antara lain, Cinema Babel: Translating Global Cinema (2007), Research Guide to Japanese Film Studies (2009), Staging Memories: Hou Hsiao-hsien’s City of Sadness (2015), Brushed in Light: Calligraphy in East Asian Cinema (2021). Sebagai sutradara film, karya-karyanya antara lain: When We’re Together (2020), The Big House (2018), Winger – 47° 32’9”N 95° 59’14”W (2010). Dari 1990-2013 ia terlibat aktif dalam merancang dan menjalankan Yamagata International Documentary Film Festival. Bersama Subversive Film (Palestina), Markus terlibat mengerjakan arsip gambar bergerak tentang perjuangan kemerdekaan Palestina yang pernah lama hilang dan ditemukan di Jepang yang sampai saat ini telah diputar di sejumlah tempat di dunia.