Lontara’ adalah aksara yang dikembangkan dan dipakai oleh orang-orang Bugis dan Makassar sebagai wahana tulis-menulis di masa lampau. Lebih dari itu, lontara’ juga merupakan medium untuk menyimpan pengetahuan, mencatat peristiwa penting, merekam peristiwa sehari-hari (diari), hingga silsilah keluarga kerajaan. Salah satu yang penggunaan aksara lontara’ yang paling terkemuka adalah pada La Galigo, epos terpanjang di dunia yang bercerita tentang asal-usul dan kisah pengembaraan manusia Bugis.
Naskah-naskah yang menggunakan aksara lontara’ kini tersimpan dan tersebar di berbagai tempat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ada yang tersedia dalam bentuk cetak dan ada yang dapat diakses dalam bentuk digital dan daring. Untuk dapat mengakses naskah-naskah tersebut, yang menyimpan ragam pengetahuan dan sejarah di Sulawesi Selatan, dibutuhkan keterampilan untuk membaca aksara lontara—apalagi sebagian teks terdahulu yang menggunakan aksara tersebut tidak mengenal spasi dan tanda baca. Mempelajari lontara’, dengan demikian, dapat menjadi pintu masuk untuk mempelajari dinamika sejarah sosial, budaya, hingga politik di Sulawesi Selatan
Workshop Lontara’ Untuk Pemula adalah sebuah upaya untuk menambah generasi-generasi baru pembaca lontara’ yang kian hari jumlahnya semakin menyusut. Bisa dibilang, sulit sekali menemukan generasi-generasi yang lahir belakangan yang mampu membaca dan memahami isi naskah-naskah lontara’. Tak hanya itu, workshop ini juga diharapkan dapat mendorong inisiatif baru yang bisa memproduksi pengetahuan dari naskah-naskah lontara’ yang kelak akan dikaji. Karena terdapat ragam jenis lontara’ di Sulawesi Selatan, workshop ini hanya akan berfokus pada aksara lontara’ yang berbahasa Bugis, mengingat bahasa Bugis inilah yang banyak dipakai dalam naskah-naskah lontara’. Seperti namanya, workshop ini ditujukan untuk pemula. Ini berarti bahwa setelah workshop usai, para peserta tidak lantas menguasai atau langsung menjadi ahli lontara’ dadakan, karena workshop ini ditujukan agar menjadi langkah awal untuk penjelajahan yang lebih luas dan jauh.
Tujuan
- Memahami kosmologi Bugis-Makassar serta dinamika sejarah, sosial, politik di Sulawesi Selatan melalui lontara’.
- Melahirkan inisiatif dan kelompok baru yang kelak mampu memproduksi pengetahuan dan karya kreatif baru dalam berbagai media yang terinspirasi dari khazanah lontara’.
- Mengenali jenis-jenis aksara lontara’ yang ada di Sulawesi Selatan berikut perubahan-perubahan bentuk aksaranya.
- Mengenali strategi dasar membaca aksara lontara’ (mengenali huruf, kata, dan membaca kalimat).
- Melatih cara menulis menggunakan aksara lontara’.
Waktu
- Workshop akan diselenggarakan selama 7 hari dengan metode hibrid:
- 5 pertemuan pada tanggal 16, 18, 20, 23, 25 Januari (Daring via Zoom) pada pukul 19:30 WITA – 21:00 WITA
- 2 pertemuan pada 28 – 29 Januari (Luring) yang akan diselenggarakan di Riwanua, Perumahan Dosen Unhas Blok H/14, Tamalanrea, Kota Makassar pada pukul 14:00 – 16:30 WITA.
Workshop akan diselenggarakan dalam dua bahasa (Indonesia/Inggris) dan akan diampu oleh Dr. Andi M. Akhmar, M.Hum, seorang filolog dan pengajar di Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin. Salah satu karyanya adalah Islamisasi Bugis: Kajian Sastra atas La Galigo versi Bottinna I La Dewata Sibawa I We Attaweq yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia pada 2018 lalu.
Modul
Modul I: Pengantar Untuk Lontara’
Pada modul ini, kita akan belajar tentang sejarah lontara’, signfikansinya dalam dinamika sosial, budaya, politik, dan sejarah di Sulawesi Selatan, perubahan-perubahan bentuk aksara lontara’, hingga ragam jenis lontara’ dan aksara lontara’.
Modul II: Mengenali & Mengidentifikasi Huruf Lontara’
Pada modul ini, kita akan belajar mengenali aksara lontara, khususnya lontara’ Bugis. Lebih spesifiknya, kita akan mengidentifikasi aksara induk dan non-induk dalam khasanah lontara’ Bugis. Sesi ini juga akan dilengkapi dengan latihan menghafal huruf lontara’.
Modul III: Mengenali & Mengidentifikasi Kata
Setelah mengenali huruf, kita akan beralih untuk mengidentifikasi kata dalam aksara lontara’. Ini penting karena aksara lontara’ memiliki kekhasannya tersendiri, sehingga perlu ketelitian dan strategi membaca yang khas untuk mengenali kata.
Modul IV: Membaca Kalimat
Meski aksara lontara’ tidak memiliki spasi antar kalimat, namun aksara tersebut masih mempunyai tanda baca yang dipakai untuk mengakhiri kalimat. Pada modul ini, kita akan belajar membaca kalimat secara utuh dan memahami maknanya sedikit demi sedikit.
Modul V: Membaca Lontara’ Attoriolong
Pada modul V, kita akan belajar membaca lontara’ attoriolong. Lontara’ ini berisi tentang kronik dan catatan peristiwa penting kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan pada masa lampau. Lontara’ attoriolong juga kerap dipakai sebagai sumber sejarah.
Modul VI: Membaca Lontara Pananrang
Lontara’ bukan hanya mencatat peristiwa yang ada di kerajaan. Lontara’ juga menyimpan pengetahuan tentang hari baik dan hari buruk untuk melakukan aktivitas tertentu, yang juga disebut dengan lontara’ pananrang. Modul ini akan memberi pengenalan tentang lontara’ pananrang dengan membaca beberapa penggalan-penggalan penting yang ada di dalamnya.
Modul VII: Membaca La Galigo
Pada pertemuan terakhir, kita akan membahas tentang La Galigo sebagai epos terpanjang di muka bumi yang bercerita tentang asal usul manusia Bugis dan kisah pengembaraan dalam enam generasi. Kita juga akan membaca kepingan-kepingan kisah La Galigo yang ditulis menggunakan aksara lontara’.
Kriteria Peserta
- Terbuka untuk warga negara Indonesia dan warga negara asing, sejauh memiliki ketertarikan dengan khasanah sosial, budaya, politik, dan sejarah Sulawesi Selatan
- Memiliki komitmen untuk mengikuti seluruh modul workshop, membaca bahan bacaan dan bersedia mengerjakan tugas yang diberikan.
- Bersedia untuk bergabung dalam kelompok studi pengkaji Lontara’ yang akan diinisasi oleh Riwanua setelah workshop selesai.
- Tidak ada batasan usia untuk pendaftar.
- Workshop Lontara’ Untuk Pemula terbatas untuk 20 orang peserta.
Cara Pendaftaran
- Mengisi data diri dan menjawab personal statement sepanjang 50-100 kata (mengapa Anda tertarik mengikuti workshop ini?) pada link berikut ini: .
- Batas akhir pendaftaran adalah 10 Januari 2022.
- Peserta yang terpilih akan dihubungi oleh tim kerja Riwanua pada tanggal 12 Januari 2022.
- Peserta wajib mengunduh file Kamus Bugis-Indonesia dan daftar aksara lontara’ yang disediakan pada link berikut ini:
Tanya-Jawab
Apakah saya harus membayar?
Tidak, workshop ini sepenuhnya gratis.
Apakah workshop ini terbuka untuk peserta dari luar Kota Makassar?
Ya, workshop ini terbuka untuk siapa saja yang ingin mendaftar. Sayangnya, kami tidak menyediakan ongkos transportasi bagi peserta yang berasal dari luar Makassar. Akan tetapi, kami menyediakan akomodasi berupa dua kamar tidur di Riwanua untuk 2-3 orang peserta dari luar Makassar yang tertarik untuk mengikuti workshop.
Apakah saya harus bisa berbahasa Bugis untuk ikut workshop ini?
Karena workshop ini bersifat pengantar, jadi kemampuan berbahasa Bugis bukan syarat untuk mendaftar. Kami menyediakan kamus Bugis-Indonesia (baik dalam bentuk aplikasi maupun buku berformat pdf) untuk menjadi pegangan peserta selama mengikuti workshop.
Apa yang perlu saya siapkan?
Karena workshop ini diselenggarakan secara hibrid, maka Anda perlu menyiapkan perangkat komputer/handphone yang dapat dipakai untuk mengikuti Zoom meeting. Anda juga membutuhkan alat tulis untuk latihan menuliskan aksara lontara’.
Apa yang Riwanua siapkan?
Riwanya menyediakan konsumsi selama pertemuan luring. Kami juga menyediakan ruang kerja serta ruang nongkrong yang dapat dipakai oleh peserta untuk bekerja dan bercerita. Bagi peserta yang bukan penutur bahasa Indonesia, kami menyediakan penerjemahan simultan ke dalam bahasa Inggris selama workshop berlangsung.
Siapa yang bisa saya hubungi?
Bila ada informasi lain yang dibutuhkan, silahkan hubungi kami di Instagram (@riwanua), Facebook (@riwanua), via email (edukasi@riwanua.id), ataupun via WhatsApp (+6287775756866).