riwanua_risetkabud

Workshop Riset dan Kajian Budaya ini adalah upaya Riwanua untuk turut dalam kerja bersama mengembangkan  Kajian Budaya (Cultural Studies) di Indonesia. Kajian Budaya adalah satu bidang kajian kontemporer, bauran sejumlah kajian dalam rumpun ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yang menekankan cara pandang kritis dan kontekstual. 

Kajian ini memahami kebudayaan sebagai praktik dan cara berpikir yang kita temui dan alami sehari-hari, menjadi siasat untuk bertahan dan berkembang bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan senantiasa berubah menurut konteks relasi kuasa. Dengan begitu, workshop ini berupaya mendorong peserta berpikir bahwa bentuk-bentuk praktik dan ideologi ini selalu merupakan hasil persinggungan konteks kekuasaan di tingkat lokal dan global. Dalam keseharian kita, keduanya bertemu dalam satu ruang dan waktu dengan seluruh kompleksitasnya. Dengan demikian, apa yang kita lakukan, kita percaya, dibentuk oleh persinggungan keseharian kita dengan struktur sosial, ekonomi, politik yang lebih luas. Struktur-struktur ini membatasi apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan, apa yang bermakna dan tidak bermakna bagi kita. Secara spesifik, workshop ini akan mengantar kita melihat tegangan antara struktur sosial, ekonomi, dan politik dengan siasat kolektif yang dilakukan oleh warga untuk merespons struktur tersebut. Struktur-struktur yang membatasi bahkan menegasikan konsep dan praktik kerja bersama vs siasat kolektif yang resisten maupun kooperatif. Untuk itu, workshop ini juga akan mengajak kita menelusuri beraneka konsep dan praktik yang berkaitan dengan praktik kolektif commoning, metodologi kajian budaya (visual, tekstual, dan etnografi). Kita pun akan berlatih mengerjakan studi kasus di satu lokasi tertentu, serta memproduksi karya yang sesuai dengan minat dan keterampilan masing-masing peserta.

Tujuan

Kegiatan workshop Riset dan Kajian Budaya bertujuan untuk:

  • Memberi pemahaman awal tentang kajian budaya atau cultural studies.
  • Mengenalkan konsep-konsep di seputar commons dan commoning yang kontekstual untuk  dunia belahan selatan, Indonesia Timur, dan Sulawesi Selatan secara khusus.
  • Mengenalkan metodologi kajian budaya kontemporer yang kontekstual serta signifikansinya bagi pengkajian budaya di dunia belahan selatan, Indonesia Timur, dan Sulawesi Selatan secara khusus.
  • Memproduksi karya visual ataupun tekstual (dalam pengertian longgar) dengan menggunakan pendekatan kajian budaya.

Penyelenggaraaan

Workshop akan berlangsung tanggal 15-19 Februari 2023 dengan metode luring. Kelas akan berlangsung setiap hari dari pukul 09:00 – 17:00 WITA di Riwanua, Perumahan Dosen Unhas Blok H/14, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Workshop akan diampu oleh Prof. Dr. Melani Budianta, MA & Nurhady Sirimorok, MA.

Melani Budianta adalah guru besar bidang sastra dan kajian budaya di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia dan juga salah satu inisiator serta anggota Inter-Asia Cultural Studies Society. Sepulang dari Amerika Serikat menempuh pendidikan master (University of Southern California) dan doktoral (Cornell University) pada era 1980an hingga kini, ia banyak mengerjakan penelitian yang berfokus pada gender dan aktivisme budaya. Selama krisis ekonomi 1997-1998, bersama sejumlah aktivis perempuan yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli, ia turun ke jalan memprotes kenaikan harga bahan pokok.  Karya-karya tulis dan terjemahannya telah diterbitkan di jurnal akademik, surat kabar, dan majalah, dalam maupun luar negeri. Pada 2020 ia menyampaikan pidato kebudayaan berjudul Lumbung Budaya Di Sepanjang Gang yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Dalam ajang documenta fifteen yang diselenggarakan di Kassel, Jerman pada 2022 lalu, ia menyampaikan makalah dalam sesi Let There Be Lumbung.

Nurhady Sirimorok adalah seorang peneliti, penulis dan penerjemah lepas. Ia menyelesaikan studi master di Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda, di bidang Rural Livelihoods and Global Change (2007), dan kini sedang melanjutkan studi doktoral di Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. Ia juga aktif bergiat di Sekolah Rakyat Petani Payo-Payo, Maros yang berfokus pada isu-isu anak muda dan pedesaan. Buku-bukunya yang sudah terbit, antara lain: Laskar Pemimpi: Andrea Hirata, Pembacanya, dan Modernisasi Indonesia (2008), Melihat Desa dari Dekat: Catatan Perjalanan Tentang Satu Bahasa (2018), dan Belajar Kritis dari Luar Sekolah (2020). Ia juga menerbitkan novel dengan judul Yang Tersisa dari Yang Tersisa (2020). Karya terjemahannya antara lain, Warisan Arung Palakka (2004), Manusia Bugis (2006 dan 2021), Narasi Islam dan Otoritas di Asia Tenggara (2012), dan Rezim Pangan dan Masalah Agraria (2020). Ia juga menghadiri sejumlah forum sebagai pembicara, antara lain: Ubud Writers and Readers Festival (2009) Simposium Equator, Jogja Biennale (2016), International Association for the Study of the Commons Conference (2021).

Materi Pembelajaran

Bagian ini menampilkan secara ringkas alur belajar dan rangkaian materi yang akan peserta pelajari selama workshop. Modul lengkap workshop akan kami bagikan kepada peserta terpilih.

Materi Modul I : Pengantar Kajian Budaya 

(15 Februari 2023, 09:00-17:00 WITA)

Pertemuan ini akan terbagi ke dalam empat sesi. Dalam masing-masing sesi kita akan belajar pemahaman tentang: (1) budaya dalam kacamata kajian budaya, (2) konsep-konsep dasar dalam kajian budaya seperti kuasa, formasi sosial, representasi, dan lain sebagainya, (3) tema-tema dan medium dalam kajian budaya, dan diakhiri dengan (4) diskusi kelompok.

Materi Modul II: Commoning: Teori dan Praktik

(16 Februari 2023, 10:00-16:00 WITA)

Pada pertemuan kedua, kita akan menelusuri konsep-konsep dan praktik tentang dan yang berkaitan dengan commoning sebagai siasat bagi warga untuk merespons struktur sosial yang meminggirkan mereka. Kita juga akan menyelami perdebatan-perdebatan yang ada dalam kajian tentang commons serta melihat hubungannya dengan kajian budaya. Beberapa pertanyaan kuncinya antara lain; bagaimana warga membangun inisiatif kerja bersama di tengah batasan-batasan yang ada? Bagaimana dan dalam situasi seperti apa praktik kerja budaya bersama mampu bertahan dengan dan tanpa adanya dukungan negara?

Materi Modul III: Metode Kajian Budaya

(17 Februari 2023, 09:00-17:00 WITA)

Pada pertemuan ketiga, kita akan belajar tentang metode pengumpulan data dalam kajian budaya. Dalam metode pengumpulan data, kita akan mempelajari teknik mengumpul data melalui teks, visual, sejarah, hingga pengamatan langsung atau etnografi.

Materi Modul IV: Latihan Studi Kasus

(18 Februari 2023, 09:00-17:00 WITA)

Pada hari keempat workshop, peserta akan melakukan satu studi kasus di lokasi yang telah ditetapkan oleh Riwanua. Peserta akan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok tekstual, visual, sejarah dan etnografi, sebagai latihan untuk melakukan kerja-kerja pengumpulan data dari satu studi kasus yang sama.

Materi Modul V: Refleksi/Rencana Tindak Lanjut

(19 Februari 2023, 10:00-16:00 WITA)

Sesi terakhir workshop akan dimanfaatkan untuk melakukan refleksi, dengan dipandu tiga pertanyaan berikut: 1) Apa yang Anda peroleh selama workshop? 2) Apa yang berubah dari diri Anda setelah mengikuti workshop? 3) Apa bayangan karya yang akan Anda kerjakan setelah mengikuti workshop? 

Setelah workshop berakhir, peserta yang mengerjakan karya akhir akan mendapat pendampingan dari pengampu dan Riwanua. 

Kriteria Peserta

  • Peserta berusia 17-30 tahun (diutamakan peserta yang berdomisili di Sulawesi Selatan secara khusus dan dari Indonesia Timur secara umum).
  • Memiliki komitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian workshop selama lima hari di Kota Makassar dan sanggup menyelesaikan karya akhir pada bulan Mei 2023.
  • Diutamakan memiliki pengalaman organisasi dalam bidang seni, sosial, budaya, atau politik, selama sekurang-kurangnya satu tahun.
  • Bersedia untuk bergabung dan terlibat dengan kelompok studi pengkaji kebudayaan yang akan diinisiasi oleh Riwanua setelah workshop berakhir.
  • Workshop Riset dan Kajian Budaya terbatas untuk 20 orang peserta.

Tata Cara Pendaftaran

  • Pendaftaran dibuka pada tanggal 23 Januari – 6 Februari 2023.
  • Mengisi data diri & menjawab personal statement sepanjang 200-300 kata (mengapa Anda tertarik mengikuti workshop ini? & bagaimana Anda menunjukkan kepedulian Anda terhadap lingkungan sekitar Anda) pada link berikut ini: https://bit.ly/Workabud
  • Peserta yang terpilih akan diumumkan di situs https://riwanua.id dan di Instagram @riwanua pada 10 Februari 2023.
  • Peserta terpilih wajib mengunduh dan mempelajari modul yang akan diberikan setelah pengumuman seleksi workshop pada link berikut:

Tanya-Jawab

Apakah saya harus membayar?

Workshop ini sepenuhnya gratis.

Apakah workshop ini terbuka untuk peserta dari luar Kota Makassar?

Ya, workshop ini terbuka untuk peserta dari luar kota Makassar. Sayangnya, kami tidak menyediakan ongkos transportasi bagi peserta yang berasal dari luar kota Makassar. Akan tetapi, kami menyediakan akomodasi berupa dua kamar tidur di Riwanua untuk 2-3 orang peserta dari luar kota Makassar yang tertarik untuk mengikuti workshop selama lima hari penyelenggaraan.

Apa yang akan saya lakukan setelah workshop selesai?

Setelah workshop tanggal 15-19 Februari 2023 usai, peserta akan mendapatkan pendampingan sampai bulan Mei 2023 oleh mentor dan Riwanua untuk menyelesaikan karya akhir. Peserta juga diharapkan bergabung dan terlibat dalam kelompok studi pengkaji kebudayaan  yang diinisiasi oleh Riwanua.

Apa bentuk karya akhir yang Riwanua harapkan?

Kami tidak memberi batasan bentuk dan konten terhadap karya akhir peserta. Karya akhir bisa berangkat sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki masing-masing peserta. Bentuknya pun bisa bermacam-macam. Jika Anda menggemari fotografi, misalnya, karya akhir Anda bisa berupa esai foto, komik, poster, video, dlsb.

Apakah karya akhir yang dihasilkan harus berangkat dari studi kasus pada materi keempat?

Bisa iya, bisa tidak. Karya akhir bisa berangkat dari fenomena yang Anda temui di lingkungan sekitar Anda. Namun, jika Anda tertarik mendalami studi kasus pada materi keempat, ingin mendalaminya lebih jauh dan menciptakan karya akhir dari kasus tersebut, Anda juga bisa melakukannya. Sekali lagi, tidak ada batasan bentuk dan konten untuk karya akhir yang Anda produksi di kemudian hari. 

Apa yang Riwanua sediakan?

Riwanua menyediakan konsumsi selama pertemuan workshop, dan transportasi untuk mengunjungi lokasi studi kasus. Kami juga menyediakan ruang kerja serta ruang nongkrong yang dapat dipakai oleh peserta untuk bekerja dan bercengkrama selama workshop berlangsung.

Siapa yang bisa dihubungi?

Bila ada informasi lain yang dibutuhkan, silahkan menghubungi kami di Instagram @riwanua, Facebook @riwanua, via email info@riwanua.id, ataupun via WhatsApp +6287775756866.

#riwanua #workshop #riset #kajianbudaya #budayasaya #merdekaberbudaya #danaindonesiana2022 #danaabadikebudayaan