smashing monuments_makassar

Dalam karya ini, Sebastián Díaz Morales mengikuti lima orang yang bercakap-cakap dengan lima monumen di Jakarta. Kelima orang itu adalah bagian dari ruangrupa, kolektif yang berdiri di Jakarta sejak tahun 2000. Percakapan yang intim mencerminkan sejumlah nilai-nilai dan praktek ruangrupa: nongkrong, humor, penuh improvisasi, solidaritas, pertemanan dan kedermawanan.

Sebastián Díaz Morales adalah seniman yang sudah menghasilkan sekitar lebih dari 40 karya sejak 1998 (termasuk sejumlah karya tentang Jakarta). Ia berasal dari Comodoro Rivadavia, Argentina, saat ini ia tinggal dan bekerja di Amsterdam. Ia menempuh pendidikan di Universidad del Cine de Antin, Argentina; Rijksakademie van Beeldende Kunsten, Amsterdam, Belanda; dan Le Fresnoy, Roubaix, Perancis. Karya-karyanya telah dipamerkan di sejumlah institusi dan perhelatan seni terkemuka, antara lain: Tate Modern, London; Centre Pompidou, Paris; Stedelijk Museum dan De Appel, Amsterdam; Le Fresnoy, Roubaix; CAC, Vilnius; Art in General, New York City; Ludwig Museum, Budapest; Biennale Sao Pablo; Biennale of Sydney; Miro Foundation, Barcelona; MUDAM, Luxemburg; Calouste Gulbenkian Foundation, Lisbon; the Biennale di Venezia; Decompression #10, ruangrupa, Jakarta; documenta fifteen.

Pemutaran film ini dilanjutkan dengan diskusi bersama sutradara, karakter dalam film dan juga sejumlah awak produksi yang terlibat dalam karya ini.

Terbuka untuk umum dan tidak memungut bayaran.