Workshop Lontara’ Untuk Pemula adalah sebuah upaya untuk menambah generasi-generasi baru pembaca lontara’ yang kian hari jumlahnya semakin menyusut. Bisa dibilang, sulit sekali menemukan generasi-generasi yang lahir belakangan yang mampu membaca dan memahami isi naskah-naskah lontara’. Tak hanya itu, workshop ini juga diharapkan dapat mendorong inisiatif baru yang bisa memproduksi pengetahuan dari naskah-naskah lontara’ yang kelak akan dikaji. Workshop ini diselenggarakan selama 7 hari (5 hari daring via zoom dan 2 hari luring di Riwanua), 16, 18, 20, 23, 25, 30 dan 31 Januari 2023. Mentor dalam kegiatan ini adalah Dr. Andi M. Akhmar, M.Hum, seorang filolog dan pengajar di Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin. Salah satu karyanya adalah Islamisasi Bugis: Kajian Sastra atas La Galigo versi Bottinna I La Dewata Sibawa I We Attaweq yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia pada 2018 lalu.
Sebanyak 50 orang mendaftar untuk mengikuti workshop ini dan sebanyak 37 orang diterima untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk 2 orang dari mancanegara (Jerman dan Hongkong) yang mengikuti sesi workshop via zoom dengan simultaneous translator ke Bahasa Inggris yang disediakan oleh Riwanua. Salah satu peserta dalam kegiatan ini adalah seorang murid kelas 5 Sekolah Dasar, Khalifah Anggara Puri Mahacinta, yang berasal dari Yogyakarta yang aktif mengikuti semua sesi dari awal sampai akhir, termasuk datang ke Riwanua di Makassar untuk menghadiri sesi luring selama 2 hari. Para peserta adalah Ahmad Fathan Maarif (Makassar), Ainun Hardillah (Makassar), Almubdy Siraj Ramadhan (Makassar), Aminul Arif (Gowa), Andi Usrawi Mappaseng (Maros), Ayyub Muhajad (Jakarta), Babra Kamal (Makassar), Desy Farikhatuz Mandalika (Makassar), Desy Marianda Arwinda (Makassar), Edward Briliance Raing (Makassar), Elaine W. Ho (Hong Kong), Erick Evangelista Savala (Makassar), Fadhilah Nurul Inayah Nasir (Kendari), Fahmi Sukarta (Makassar), Farahsyifa Mutiara Khansa (Gowa), Fery Kurniawan (Bone), Hamrina Dwijaya Saputri (Takalar), Ismail (Bulukumba), Karim Bakri (Jakarta), Khalifah Anggara Puri Mahacinta (Yogyakarya), Lena Johanna Reisner (Berlin), M. Ridwan (Sidrap), Ma’ruf Nurhalis (Makassar), Muh. Hafdal H (Makassar), Muh. Ismail (Makassar), Novia Wahyuni (Makassar), Nurul Inayah (Takalar), Nurul Muthmainnah (Makassar), Petsy Jessy Ismoyo (Salatiga), Putriani Budiman (Maros), Randhi Nugraha (Makassar), Rezki Amnur (Makassar), Riana Diah Sitharesmi (Gorontalo), Riza Darma Putra (Depok), Samsu Alam (Bone), Syahrani Said (Parepare), Wildha Nurazfani Azis (Makassar).