Sebagai inisiatif yang bertujuan untuk memproduksi dan menyebarkan pengalaman dan pengetahuan, sejak Januari 2023 Riwanua menggelar serangkaian lokakarya yang dianggap bisa menyokong pemajuan kebudayaan. Rangkaian lokakarya ini berkisar antara lain tentang: lontara’ Bugis, riset dan kajian budaya, art handling (penanganan pameran), multimedia, penyelenggaraan festival seni rupa dan film, serta pengelolaan arsip kebudayaan. Sejumlah peserta yang memiliki cukup waktu lowong mencoba membuat karya berdasarkan materi yang diperoleh selama lokakarya. Karya-karya berupa audio, video, cerita bergambar, kolase, esai, dan olahan arsip yang sudah jadi tersebut lalu dibayangkan bisa dipresentasikan di ruang sederhana dan bisa dijangkau oleh siapa saja yang tertarik datang melihat dan mengapresiasinya. Ada karya yang dikerjakan secara berkelompok, ada pula yang digarap secara sendiri-sendiri. Selain para peserta lokakarya yang karya-karyanya dipresentasikan dalam pameran ini, turut pula seorang peneliti dan pengajar sejarah yang menjalani program residensi Riwanua, memamerkan koleksi arsipnya yang bertajuk tentang Kota Makassar di era kolonial. Keseluruhan karya dalam pameran ini tidak diikat oleh tema tunggal. Keragaman adalah kata kunci di sini. Tema besar dalam hal ekonomi, kolonialisme, ekologi, perempuan, transportasi, kontestasi di ruang kota dan literasi, dilihat dari narasi-narasi kecil dan lekat dengan keseharian para pembuatnya. Ada satu hal yang pasti: karya-karya ini menunjukkan kesungguhan para pembuatnya untuk memasak “bahan mentah” yang mereka miliki. Bahan mentah berupa gagasan, lembar-lembar catatan, maupun arsip cetak yang secara fisik sedang digerus oleh cuaca dan waktu. Presentasi karya ini tidak akan berhenti di ruang pameran ini saja. Akan terus bersambung, menjadi bahan diskusi di antara para pembuatnya. Kelak akan dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang baru, dengan media yang beda dan dipresentasikan dan diapresiasi di masa-masa berikutnya.
Abdi Latief, Amrullah Amir, A. Fatimah Azzahra, Arfa Ramlan, Arif Maulana, Ayu Puspita, Dyah Dwi Atmadani, Eko Muji Santoso, Fadilla Umma Syam, Fajar Marzuki, Fathul Karimul Khair, Kartika Gene, Ma’ruf Nurhalis, Mega Ayu Alfitri, Nathanael Sarakan, Nugraha Salim, Nurul Muthmainnah, Randa Rahman, Rejeky Kene, Reza Enem, Santi Kartini, Siti Rahma Zakaria, Ulfa Evitasari, Zakiyuddin