Memasuki tahun 2022, Riwanua memulai sebuah aktivitas bernama Makan Siang Gembira (MSG). Dalam program ini, Riwanua mengundang teman-teman untuk menghadiri makan siang dengan hidangan tradisional atau spesifik yang memiliki cerita serta menjadi bagian dari ingatan bersama, baik dalam keluarga maupun dalam lingkup pergaulan sosial dan kebudayaan yang lebih luas. Jamuan yang tersedia dimasak di Riwanua secara bersama dengan satu orang sebagai pemasak dan penjamu utama. Setelah makan siang, dilanjutkan dengan perbincangan berkaitan dengan jamuan yang baru saja disantap. Tentunya, perbincangan dapat melebar ke berbagai hal, baik yang remeh temeh, maupun yang berat-berat namun menyenangkan.

This Happy Lunch is our first activity to start the new year of 2022. In this program, we will invite friends for lunch in our space. We will serve traditional and special dishes that have stories and become part of shared memories (both within the family and in the wider social-cultural landscape). The dishes will be cooked together in Riwanua, with one person in charge as a chef/host and will be followed with conversation about the dishes. Indeed, the conversation can be expanded to various topics, from something trivial to something that may not give you a headache cause it’s fun.

msg_#1

Pada edisi perdana Makan Siang Gembira ini, Aslan Abidin akan memasak dan menjamu dengan masakan-masakan dari kampung halamannya di Takkalalla, Soppeng, Sulawesi Selatan, yang sudah jarang ia santap sejak pindah ke kota Makassar tahun 1991 lalu.
– – –
Aslan Abidin (1972), seorang bapak dua putri, pengajar di Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar, serta penyair dengan karya-karya yang terbit di berbagai media. Buku sajaknya adalah Orkestra  Pemakaman (KPG, 2018) dan Bagian Paling Perih dari Mencintai (KPG, 2020).

In the first edition of Happy Lunch, Aslan Abidin will cook and serve dishes from his hometown in Takkalalla, Soppeng, South Sulawesi, dishes that he has rarely eaten since moving to Makassar in 1991.
– – –
Aslan Abidin (1972), a father of two daughters, a lecturer at the Faculty of Indonesian Language and Literature, Makassar State University and a poet whose works have been published in numerous media. His recent published poetry books are Orkestra Pemakaman (KPG, 2018) and Bagian Paling Perih dari Mencintai (KPG, 2020).

Catatan dari Makan Siang Gembira (MSG) #1

msg#2

Sesi Makan Siang Gembira kedua ini, Katakerja yang baru saja merampungkan riset Ensiklopedi Pangan Olahan Sulawesi Selatan dan Barat, menyajikan makanan khas orang Bugis, Makassar, Duri, dan Mandar

– – –

Katakerja adalah inisiatif yang bergerak dalam bidang kampanye literasi di Makassar. Program-programnya antara lain: penyediaan perpustakaan dan riset.

This second Happy Lunch, Katakerja, which has just conducted research on the Encyclopedia of Processed Foods in South and West Sulawesi, serves meals of the Bugis, Makassar, Duri and Mandar people.

– – –

Katakerja is an initiative engaged in literacy campaigns in Makassar. Its programs include: providing libraries and conducting research.

Catatan dari Makan Siang Gembira (MSG) #2

Dari puluhan jenis makanan yang diperoleh melalui penelitian, Katakerja menyajikan lima makanan representasi  Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pertama adalah sambala kidi’ dari Enrekang, olahan jamur ini terasa nikmat karena dimasak bersama di dapur Riwanua. Lauk selanjutnya adalah pacco’ dari Luwu, dangke’ dari Enrekang, dan bau peapi dari tanah Mandar. Sementara untuk hidangan penutup, Katakerja menyajikan olahan dari pisang yaitu barongko, makanan khas orang Bugis yang dibungkus dengan daun pisang dan sanggara’ balanda, makanan khas Makassar berupa pisang goreng dengan kuah manis.